reza farhan

REZA FARHAN

Kamis, 24 Desember 2009

balada kereta ekonomi

kereta yg setiap harinya sebagai ajang "uji nyali" bahkan pertarungan nyawa baik d dalam gerbong,atap, bahkan hingga bagian sambungan gerbong..

anda seperti melihat benyak "spiderman" di kereta kelas ekonomi,mereka merayap ke atap gerbong, berdiri di sambungan gerbong, menempel di kaca begian paling belakang gerbong yang seharusnya kaca untuk masinis mengamati bagian belakang kereta..

nyawa yang menjadi taruhannya jika terseterum listrik dan jatuh dari atap gerbong,
namun mereka tak peduli dari pada tidak mendapat tempat untuk naik kereta hingga tempat tujuan mereka..

bukan berlebihan, namun anda dapat merasakannya jika anda berada sendiri d dalam kereta ekonomi ini dan ikut merasakan "atmosfer" d dalam sana.
sempat bingung dan bertanya-tanya pada hati nurani yang terdalam..
"apakah ini kereta khusus penumpang atau kereta khusus barang?"
kereta yg selalu penuh sesak hingga ke atap-atap dan seluruh bagian gerbong jika jam pergi atau pulang kantor..
pintu kereta tidak berfungsi dan dibiarkan terbuka saja tanpa perhatian dari instansi terkait,mereka seperti menutup mata padahal mereka mengetahuinya..
sirkulasi udara hanya mengandalkan dari pintu dan jendela gerbong saja..
hanya di beberapa gerbong saja yang terdapat kipas angin,selain itu tidak berfungsi..
dan jika hujan..anda sudah pasti tahu apa yang akan terjadi,,air hujan akan masuk dari pintu dan jendela..
penumpang yang berada di sisi dekat pintu dan jendela sudah pasti tidak ingin terkena air hujan..dan semakin merapat ke bagian tengah gerbong..
disinilah lanjutan perjuangan mempertaruhkan nyawa terjadi..
desak-desakan antar penumpang tidak dapat terhindarkan..
jangankan untuk berpindah tempat..
bergeser 1 meter saja susah..
tidak hanya orang-orang yg berfisik kuat saja yang "bertarung" disini..
ibu-ibu, anak kecil, para perempuan yang fisiknya tidak sekuat pria, dan sang nenek-kakek juga turut meramaikan suasana d dalam kereta kelas ekonomi ini..
moment ini seperti pada saat pembagian zakat di istiqlal, pembagian raskin, ataupun pembagian blt..

sungguh riskan memang..
apakah pemerintah kita tidak bisa "menyenangkan hati rakyat" walaupun tidak banyak dengan mengganti kereta kelas ekonomi yang ada ini dengan kereta kelas ekonomi BER-AC dengan tarif kereta kelas ekonomi NON-AC..
apakah pemerintah beralasan tidak bisa menuruti permintaan ini dengan alasan akan mengalami kerugian?
jika ini yang menjadi alasan pemerintah, kenapa mereka lebih merelakan uang negara di rampas oleh para koruptor d negeri DPR sana dan d segala instansi pemerintah lainnya..
akan lebih bermanfaat jika untuk rakyat uang tersebut dipergunakan, lagi pula uang tersebut berasal dari rakyat..
mana implementasi dari UUD yg menyatakan bahwa negara melindungi rakyatnya?
kata "rakyat" di indonesia ini sekarang sudah beralih pengertian..
rakyat sekarang lebih menuju kepada masyarakat kecil atau wong cilik..
orang-orang yg d atas sana akan merasa malu jika di panggil dengan sebutan rakyat..
kata rakyat sekarang sudah menurun kastanya..inilah yg paling riskan bagi bangsa sebesar indonesia ini,,hedonisme sudah menjamur di negara ini..pribumi terasingkan dan terabaikan segala haknya..

inilah amanat dari rakyat..
"SEKALI KALI LAH MENYENANGKAN HATI RAKYAT.."

*HIDUP MAHASISWA..
HIDUP RAKYAT INDONESIA..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama :
Email :
Komentar :